ORASI ILMIAH WISUDA 26 APRIL 2025
Prof. Yudhie Haryono, Ph.D, Direktur Eksekutif Nusantara Centre, Teoritikus Psikohermeneutika memberikan orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka Sekolah Tinggi Manajemen LABORA pada hari Sabtu, 26 April 2025.
____
MEMBUMIKAN NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SDM KITA
Tujuan bernegara kita adalah memiliki Pemerintahan Negara Indonesia yang “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban duniayang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
Sarjana dan kaum muda adalah tulang punggung sebuah negara. Merekalah penentu “kalah menangnya” sebuah negara dalam pertarungan global. Karena itu mereka harus punya karakter dan mental kuat, terpercaya dan jenius! Karakter dan mental itulah model, modal, modul dan sumber bela negara (national interest yang luar biasa. Dalam konteks keIndonesiaan, karakter dan mental itu harus bersumber dari Pancasila dan konstitusi (UUD 1945), jika kita mampu mencetak karakter/mental itu, Indonesia Emas itu bukan Impian semata.
Inti dari karakter dan mental Pancasila-konstitusi adalah: lima dasar statis yang terjilid dengan empat dasar dinamis.
- Ketuhanan yang melindungi, menyejahterakan, mencerdaskan dan menertibkan.
- Kemanusiaan yang melindungi, menyejahterakan, mencerdaskan dan menertibkan.
- Kebersatuan yang melindungi, menyejahterakan, mencerdaskan dan menertibkan.
- Kepemimpinan yang melindungi, menyejahterakan, mencerdaskan dan menertibkan.
- Keadilan yang melindungi, menyejahterakan, mencerdaskan dan menertibkan.
Dengan karakter dan mental tersebut, kaum muda dipastikan bisa melindungi, menyejahterakan, mencerdaskan dan menertibkan bangsa-negara ini. Lima yang terjilid dengan empat itu dipastikan akan melahirkan karakter produktif, yang mengembangkan, mencintai, memproteksi dan menggunakan produksi dalam negeri. Kita harus paham bahwa,“tak ada peradaban besar tanpa ilmu, industri dan tekhnologi (Iptek).” Dari dulu, perang antar peradaban dan antar negara selalu dimenangkan oleh mereka yang menguasai, mengembangkan dan mendominasikan (mengekspor) produk tersebut dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Dus, praktik paling dasar dari usaha membangun peradaban adalah pada penemuan dan perlindungan serta pengembangan produksi dalam negeri di produk apapun. Maka, kembangkan serta cintailah produk-produk dalam negeri menjadi rukun iman pertama.
Tindakan Strategis Perealisasian dan Pentradisian Nilai-nilai Pancasila
- Mengutamakan kepentingan nasional;
- Mentradisikan etiks dan praksis etika;
- Mempraktekkan gotong-royong;
- Menghancurkan gotong-nyolong;
- Mengharamkan dan mengubur agama KKN;
- Memproteksi dan mengembangkan local wisdom;
- Mengadilkan (social) semua kejadian hukum;
- Memastikan kwalitas dan prestasi;
- Menaruh moralitas sebagai mahkota kehidupan.
Keharusan Role Model
- Di atas segalanya, sebuah program dan kegiatan akan cepat berhasil bila kita punya contoh, panutan dan role model yang bisa ditiru oleh generasi muda;
- Role model akan memudahkan kita semua dalam memperoleh hasil maksimal dan membuat analisa kegagalannya;
- Role model akan mudah mendorong, mempengaruhi, memperbaiki dan menginspirasi generasi baru dan sekitarnya;
- Role model akan mudah menegur, mengkritik dan mengarahkan;
- Role model memudahkan kita dalam membentuk komunitas epistemik kesuksesan program yang sedang dan akan dikerjakan.
Trisula Dharma
Semua konstruksi itu bisa dikerjakan-dimenangkan jika kita menguatkan tiga hal penting: intelektualitas, spiritualitas dan sosio-kapitalitas.
- Intelektualitas adalah kondisi mentalitas kuat yang melibatkan proses berpikir, penalaran, pemahaman dan penulisan. juga mencakup kemampuan untuk memproses informasi, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah secara rasional.
- Spiritualitas adalah perasaan-pikiran keterikatan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri (Tuhan dan semesta alam); usaha untuk mencari makna hidup karena dorongan batin untuk mencapai tujuan dan menemukan makna hidup seseorang.
- Sosio kapitalisme adalah kapitalisme yang mempertimbangkan aspek sosial dan keberlanjutan, bukan hanya fokus pada keuntungan ekonomi. Ini adalah upaya memadukan kepentingan ekonomi dengan nilai-nilai sosial, seperti keadilan sosial, kesejahteraan, kesentosaan dan perlindungan lingkungan.
Terima kasih
Oleh: Prof. Yudhie Haryono, Ph.D Direktur Eksekutif Nusantara Centre, Teoritikus Psikohermeneutika